Bab 1 Belajar Mendeskripsikan
A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan
Teks Deskripsi
Tujuan teks deskripsi
menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif atau
melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Teks deskripsi bertujuan
menggambarkan/melukiskan secara rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu
objek/ suasana/ perasaan. Dengan demikian pembaca seakan-akan melihat,
mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.
Objek yang dibicarakan pada teks
deskripsi bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek
lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal dari penulis. Isi
teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek, menggambarkan
secara konkret, sehingga teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus.
Selain itu Isi teks deskripsi
bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan kata-kata dengan
emosi kuat. Misalnya: ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang tangguh. Ditinjau
dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori. Yaitu teks
deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian
teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).
B. Menentukan Isi Teks Deskripsi
Cara menentukan isi teks
deskripsi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:
-
Teks deskripsi itu membicarakan tentang apa?
-
Apa saja yang dijelaskan penulis pada awal, inti, dan
akhir teks deskripsi?
-
Apa tujuan penulis menampilkan teks deskripsi
tersebut?
-
Bagaimana penulis menggambarkan topik pada teks
deskripsi?
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks
Deskripsi
Upaya menelaah struktur dan
bahasa teks deskripsi dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan:
-
Apakah ciri bagian teks yang disebut identifikasi?
-
Apakah ciri bagian teks yang disebut deskripsi
bagian?
-
Bagaimana ciri bagian simpulan teks deskripsi?
Struktur teks tanggapan
deskriptif mencakup: identifikasi, deskripsi bagian, simpulan.
D. Menyajikan Lisan dan Menulis Teks
Deskripsi
Langkah-langkah dalam menyusun
teks deskripsi.
-
menentukan subjek yang akan dideskripsikan dan buat
judul.
-
membuat kerangka bagian-bagian yang akan
dideskripsikan.
-
mencari data dari subjek yang ditulis.
-
menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf pembuka,
deskripsi, dan penutup.
-
memerinci objek/ suasana yang kamu deskripsikan
dengan menggunakan kata dan kalimat yang merangsang pancaindera.
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi
A.
Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi
Narasi merupakan cerita fiksi
yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita
disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum
sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana
kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.
Cerita fantasi adalah cerita
fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita
fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan
penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi
adalah majic, supernatural atau futuristik.
B.
Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar
Dalam rangka menceritakan kembali
isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:
a. Urutkan kejadian yang dialami
tokoh pada cerita fantasi.
b. Siapa tokoh dan bagaimana watak
tokoh yang ada pada cerita?
c. Pesan apa yang akan disampaikan
pengarang melalui ceritanya?
d. Kejadian mana yang mungkin
terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata?
C.
Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi
Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu;
1. Orientasi, pengenalan
tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.
2. Komplikasi, berisi
hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
3. Resolusi, berisi
penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.
Sedangkan ciri kebahasaan pada
Cerita Fantasi antara lain:
a. Penggunaan kata ganti dan nama
orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)
b. Penggunaan kata yang mencerap
pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)
c. Menggunakan pilihan kata dengan
makna kias dan makna khusus.
d. Kata sambung penanda urutan
waktu.
e. Penggunaan kata/ungkapan
keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah)
f.
Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita
D.
Menyajikan Cerita Fantasi
Hal-hal yang harus diperhatikan
apabila akan menyajikan cerita fantasi:
1. Merencanakan cerita.
2. Penggalian ide cerita
fantasi dari membaca.
3. Membuat rangkaian
peristiwa.
4. Mengembangkan cerita fantasi
Bab 3 Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur
A.
Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan
menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar pembaca/pemirsa dapat secara
tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu. Atau melakukan suatu
pekerjaan dan menggunakan suatu alat.
Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga:
-
Panduan langkah-langkah yang harus dilakukan.
-
Aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam
melakukan kegiatan.
-
Isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak
urut disebut tips)
Sedangkan ciri bahasa yang digunakan:
-
Kalimat perintah, karena pada teks prosedur pembaca
berfokus untuk melakukan suatu kegiatan.
-
Diberikan saran dan larangan agar diperoleh hasil
maksimal pada waktu menggunakan dan membuat.
-
Penggunaan kata dengan ukuran akurat (¼ tepung, 5
buah rimpang kunyit).
-
Menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang
jelas
B.
Menyimpulkan Isi Teks Prosedur
Dalam rangka menyimpulkan isi
teks prosedur dapat dilakukan melalui dua tahapan:
-
Menyimpulkan urutan langkah teks prosedur kegiatan.
-
Memperagakan hasil simpulan teks prosedur.
C.
Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menelaah struktur dan
bahasa pada teks prosedur:
-
Penggunaan kalimat perintah.
-
Menggunakan bentuk pasif (untuk proses).
-
Penggunaan kriteria/ batasan.
-
Menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat,
dan keterangan tujuan pada teks prosedur.
-
Penggunaan kalimat saran/ larangan.
-
Menggunakan kata penghubung, pelesapan, kata acuan.
-
Penggunaan akhiran –i dan akhiran –kan pada teks
prosedur.
D.
Menulis dan Memeragakan Teks Prosedur
Pada saat menulis teks prosedur
anda harus memperhatikan struktur dari teks prosedur yaitu:
1. Judul, berupa nama benda/sesuatu
yang hendak dibuat/dilakukan dan cara melakukan/ menggunakan sesuatu.
2. Pengantar yang menyatakan tujuan
penulisan
3. Bahan atau alat untuk
melaksanakan suatu prosedur
4. Langkah/tahapan dengan urutan
yang benar
Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi
A.
Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi
dapat berbentuk buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter, hasil
penelitian, dan lain-lain. Tujuan teks laporan observasi adalah untuk
memperinci, mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang,
hewan, objek, atau fenomena.
sedangkan laporan hasil observasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.
-
objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum
semua yang termasuk kategori/ kelompok itu.
-
Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
-
Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci
bagian-bagiannya, dan objektif.
-
Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu
(definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).
B.
Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku
Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar
Tahapan yang harus dilakukan
ketika akan menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi adalah:
-
Apa yang dibahas pada teks tersebut?
-
Apa saja bagian-bagian yang diperinci?
-
Memilah topik utama dan bagian-bagian yang terdapat
pada tiap paragraf.
-
Tulislah informasi penting yang terdapat pada
paragraf.
C.
Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
Sruktur teks laporan hasil
observasi mencakup pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat,
simpulan.
Pada saat akan menelaah bahasa
pada teks laporan hasil observasi yang harus anda lakukan adalah:
-
Mendaftar Istilah pada Teks Hasil Observasi
-
Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi.
-
Memperbaiki Kepaduan Paragraf.
-
Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi
-
Menyunting kalimat-kalimat boros.
-
Menelaah prinsip penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan.
D.
Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi
Langkah Menulis Teks Laporan
Hasil Observasi:
-
Menentukan topik yang akan ditulis.
-
Menyusun Kerangka Laporan.
-
Menentukan informasi yang diperlukan dan cara mencari
informasi.
-
Menata informasi dan hasil rangkuman menjadi teks
hasil laporan observasi
-
Menata informasi yang diperoleh sesuai struktur teks
hasil observasi.
-
Memvariasikan kalimat dan pengembangan paragraf pada
teks laporan hasil observasi.
Bab
5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
A.
Mengenal
dan Memahami Puisi Rakyat
Puisi rakyat berupa pantun,
syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu. Pada
puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah
kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait. Selain itu juga
pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan
sebutan rima. Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair
dan gurindam.
Gurindam adalah puisi lama yang
berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.
Ciri gurindam adalah:
a.
terdiri
atas dua baris dalam sebait.
b.
tiap
baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c.
tiap
baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d.
merupakan
satu kesatuan yang utuh.
e.
baris
pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f.
baris
kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
g.
isi
atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.
h. gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pantun adalah puisi Melayu yang
mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil
menghibur.
Ciri-ciri pantun
-
Tiap
bait terdiri atas empat baris (larik).
-
Tiap
baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
-
Rima
akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
-
Baris
pertama dan kedua merupakan sampiran.
-
Baris
ketiga dan keempat merupakan isi.
Syair adalah salah satu puisi
lama, dengan cirri-ciri:
1.
Setiap
bait terdiri dari empat baris.
2.
Setiap
baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3.
Bersajak
a-a-a-a.
4.
Semua
baris adalah isi.
5.
Bahasa
yang digunakan biasanya berupa kiasan.
B.
Menyimpulkan
Isi Puisi Rakyat
Dengan membaca puisi rakyat kita
dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Melalui
membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di
dalamnya.
C.
Menelaah
Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
Pada saat menelaah puisi rakyat
dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:
-
ragam
pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
-
struktur
dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.
D.
Menyajikan
Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
Sebelum menulis puisi rakyat
perhatikan langkah menulis pantun berikut ini.
1)
Tentukan
ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi
sukses).
2)
Menata
ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
3)
Memilih
kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
4)
Membuat
larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
5)
Menata
kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
6)
Menata
pantun secara logis.
Langkah membuat gurindam dan
syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan
dengan syarat gurindam dan syair.
Bab
6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
A.
Mengenali
Ciri Fabel
Fabel merupakan cerita tentang
kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Teks cerita fabel tidak
hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia
dengan segala karakternya. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan
yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Ciri-ciri umum fabel:
a)
Fabel
mengambil tokoh para binatang.
b)
Watak
tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak
manusia).
c)
Tokoh
para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d)
Cerita
memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.
e)
Fabel
menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
Ciri bahasa yang digunakan:
a)
kalimat
naratif/peristiwa
b)
kalimat
langsung yang berupa dialog para tokoh
c)
menggunakan
kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
B.
Menceritakan
Kembali Isi Fabel
Pada saat menceritakan kembali
isi fabel yang perlu dilakukan adalah:
1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh
2. Menentukan Rangkaian Peristiwa
3. Menceritakan Kembali Isi Fabel
4. Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel
Fabel ini memiliki empat bagian
dalam strukturnya yaitu:
1.
Orientasi,
bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan
waktu.
2.
Komplikasi,
konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.
3.
Resolusi,
bagian yang berisi pemecahan masalah.
4.
Koda,
bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
C.
Memerankan
Isi Fabel
Di dalam memerankan isi fable
yang harus diperhatikan adalah:
1. Merancang tokoh, watak, dialog, latar sesuai isi fabel yang
dibaca
2. Menentukan urutan cerita.
3. Merancang pemeranan dari fabel yang dibaca.
4. Melakukan adu kreatif pemeranan fabel.
Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas
A.
Mengenal dan Memahami Surat
Ada dua jenis surat, yaitu surat
pribadi dan surat dinas.
Surat pribadi adalah bentuk
komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan orang kedua
(penerima). Unsur yang ada dalam surat pribadi adalah tanggal, alamat, pembuka,
pendahuluan, isi, dan penutup, serta nama pengirim dan tanda tangan.
Surat dinas berisi tentang
keperluan kedinasan yang bersifat resmi. Adapun struktur surat dinas adalah:
Struktur surat dinas
-
Kop surat
-
Nomor surat
-
Tanggal surat
-
Lampiran
-
Perihal
-
Alamat surat
-
Salam pembuka
-
Isi surat
-
Paragraf penutup
-
Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
- Nama dan tanda tangan penulis surat
B.
Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan Surat Dinas
Berikut adalah ciri Penggunaan
Bahasa pada Surat Pribadi.
-
Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif
)
-
Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
-
Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
-
Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
-
Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata
ganti orang kedua untuk penerima
Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas
-
Pilihan kata sapaan bersifat formal
-
Bahasa ragam baku
C.
Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau
Email
Ketika menulis surat anda harus
tahu pilihan ragam bahasa yang tepat dan sesuai untuk penerima dan tujuan
menulis surat. Ragam bahasa dimaksud adalah bahasa Indonesia baku, bahasa
Indonesia ragam informal, atau ragam bahasa khusus yang digunakan kepada teman
sebaya.
Penggunaan ragam bahasa Indonesia
baku biasanya digunakan untuk tujuan yang bersifat serius. Misalnya turut
berduka cita atau bersimpati atas musibah yang diderita seseorang, dan/atau
surat yang ditujukan kepada orang yang lebih tua.
Bab
8 Menjadi Pembaca Efektif
A.
Membaca
dan Mengenal Unsur Pembangun Buku Nonfiksi
Begitu banyak kata bijak yang
menyarankan kita banyak membaca buku. Misalnya, Membaca adalah jendela dunia
atau Dengan membaca kita dapat merengkuh dunia. Secara garis besar buku yang
kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi.
Buku nonfiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif
imajinatif.
Buku fiksi perlu kita baca untuk
menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas. Sedangkan buku
nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.
B.
Merangkum
Buku
Rangkuman adalah hasil menyarikan
semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk
yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan
pokok) teks aslinya.
C.
Menelaah
Unsur Buku dan Membuat Komentar
Unsur Buku Nonfiksi yang dapat
dikomentari
1)
Bagian
cover buku
2)
Rincian
subbab buku
3)
Judul
subbab
4)
Isi
buku
5)
Cara
menyajikan isi buku
6)
Bahasa
yang digunakan
7)
Sistematika
Unsur
Buku Fiksi
1)
Bagian
cover buku
2)
Rincian
subbab buku
3)
Judul
subbab
4)
Tokoh
dan penokohan
5)
Tema
cerita
6)
Bahasa
yang digunakan
7)
Penyajian
alur cerita
D.
Mengamati
Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi
Struktur komentar terhadap buku
terdiri atas:
-
Data
Buku
-
Info
singkat tentang terbitan/edisi
-
Ringkasan
cerita
-
Tanggapan
-
Penulis
tentang cerita
-
Penilaian
terhadap buku
-
Data
Penulis
PPT Materi Kelas VII
4. Teks Laporan Hasil Observasi
6. Puisi Rakyat
7. Surat
8. Literasi Buku Fiksi/Nonfiksi
إرسال تعليق